Sabtu, 22 September 2018

Instal dan konfigurasi DNS server di debian 9

Nama: Nur Aliyah Puspitawati
Kelas: XI TKJ
No.Absen: 17

Install dan Konfigurasi DNS server di Debian 9
Pengertian DNS server
DNS adalah sebuah layanan untuk menyediakan penerjemahan alamat IP menjadi nama yang lebih mudah diingat. DNS menyediakan penerjemahan dua arah, dari IP menjadi nama, atau dari nama menjadi IP.
DNS berjalan di port 53, dia juga terhubung dengan layanan DNS lainnya. DNS bekerja secara hirarki, dimana tingkatan-tingkan DNS saling berkaitan dengan lainnya.

Langkah-Langkah
1.Pertama-tama bukalah Oracle VM Virtualbox.
   


2.Kemudian login menggunakan root.



3.Klik ketika strip untuk menginstal paket DNS server yaitu aft-get instal bind 9 dan paket 5 untuk mengecek NS log menggunakan nos log up yaitu dnsulis lalu tekan enter.




4.Lalu tekan Y

5.Setelah itu ada perintah DVD binary, iso tekan enter


6.Tekan enter

7.Lalu ada perintah lagi untuk memasukkan DVD binary 2, pilih perangkat optical driver, lalu debian -oo-amd64-DVD- 2 iso tekan enter.


8.Setelah instalasi berhasil kita cek hasilnya di CD/etc/bind lalu enter.

9.Lalu ketik edit file yang bernama nanoo named conf lalu tekan enter
10.Tentukan lokasi file dengan menambahkan skrip zone "aliyah.com" (nama kalian masing-masing)



11.Tekan enter lalu ketik mtype master



12.Dibawahnya ada file dimana kita meletakkan file forwat "var/cache/bind" lalu tekan enter dengan        nama db.aliyah



13.  Lalu masukkan IP kalian di kep pertama dari belakang 19.168.192 .in-addr,arpa bahwanya      ketik type master.
14.Lalu letakkan di rectory yang sama “var/cache/bind/dp.192”klik enter.


15. Lalu kita copy file defould forwat dan resterse yaitu file dengan foulforwat db, “local              kita,directory”/ver/cache/bind/db.aliyah”
16. Kita copy juga file reterse yang bernama db.127 di directory”var/cache/bind.192
17. Setelah melakukan copy kita pindah ke directory /var/cache/bind
18. Kita edit file format dengan nama db.aliyah




19.Kita rubah local host menjadi nama domain kita “aliyah”,dan juga IP menjadi                          192.168.19.1
20.Kita tambahkan domain utama dengan www IN A ip server 192.168.19.1
21. Lalu edit file reterse dengan nama db.192
22.Kita rubah juga localhost menjadi nama domain kita “aliyah.com”



23. Dan 1.0.0 kita rubah menjadi angka terakhir dari IP kita 1
24.Setelah selesai kita restart layanan DNS server dengan cara /etc/init.d/bind9 restart tekan          enter.
25.Kita edit file nano /etc/resolv.conf klik enter.
26.Untuk mendaftarkan domain kita nameserver192.168.19.1 domain aliyah.com, search              aliyah.com
27.Kita uji DNS server kita apakah sudah berhasil yaitu nslookup aliyah.com dari ip server          192.168.19.1
28.Ketika sudah berhasil kita jangan lupa menambahkan sup domainnya yaitu ketik edit lagi        file forwat nano db aliyah.com
29.Tambahkan sub domainnya tkj IN A 192.168.19.1, dan tambahkan juga skenda IN A                192.168.19.1
30. Jangan lupa juga mengedit file retersenya nao db.192
31.  Kita tambahkan lagi 1 IN PTR yaitu skenda .aliyah.com
32.Kita cek di client apakah DNSnya sudah berhasil.
33. Jangan lupa untuk merestart layanan bind 9 lagi yaitu d/bind
34. Setelah itu kita buka CMD
35.Kita coba dengan ns lookup aliyah.com
36. Lalu ns lookup tkj.aliyah.com
37.Lalu ns lookup skenda.aliyah.com




38. Ketik ns lookup 192.168.19.1
39. Kita cek juga menggunakan ping aliyah.com
40.Jika muncul reply maka sudah berhasil
41.Kita cek juga di debiannya digaliyah.com






Kamis, 06 September 2018

4.4.Menyajikan hasil manajemen sistem operasi jaringan

MANAJEMEN USER dan GROUP Pada SISTEM OPERASI JARINGAN

Manajemen User

Hampir semua sistem operasi baru saat ini sudah dikembangkan dengan konsep multiuser dan multitasking, sehingga merupakan hal yang umum apabila dalam setiap komputer akan ada mekanisme identifikasi setiap orang yang akan menggunakannya. Sistem Debian juga mendukung sistem multiuser ini, dimana dalam satu waktu dapat lebih dari satu user yang mengakses sistem ini.
Terkait dengan lingkungan multiuser tersebut, pada materi kali ini akan dibahas berbagai teknik pengelolaan yang berkaitan dengan user. Pengelolaan disini meliputi:
  • Pembuatan user baru
  • Perubahan data user
  • Penghapusan user
Pada sistem Linux user didefinisikan dengan menggunakan nama user (username) ataupun ID user (UID). UID dinyatakan dalam bentuk numerik dan nilainya dapat ditentukan otomatis oleh sistem saat user pertama kali didaftarkan atau dapat juga oleh user sendiri.
Berbeda dengan username, merupakan data dalam format alfanumerik, yang namanya ditentukan sendiri oleh user. Pada sistem Linux, setiap aplikasi diperbolehkan memilih salah satu dari dua data ini untuk mengenali user yang menggunakan aplikasinya. Namun, dari sisi user cenderung lebih mudah mengingat username dibandingkan UID, karena dapat dibuat mewakili nama sebenarnya dari user.

Pembuatan User Baru

Perintah berikut dapat digunakan untuk membuat user baru. Agar dapat berjalan perintah ini harus dijalankan dengan menggunakan user root di terminal.
adduser  username 
Selain perintah adduser ada juga perintah useradd yang memiliki fungsi yang sama. Perintah diatas selain dapat dijalankan di Debian juga dapat berlaku untuk sistem Linux lainnya. Parameter-parameter pendukung lainnya untuk perintah ini dapat dilihat dengan perintah man adduser atau adduser –help.
Selain penentuan username ada juga beberapa data lainnya yang perlu diberikan, sebagai berikut.
  • Password (wajib)
  • Nama lengkap (tidak wajib)
  • Nomor ruang (tidak wajib)
  • Telepon kantor (tidak wajib)
  • Telepon rumah (tidak wajib)
  • Lainnya (tidak wajib)
Setiap user di sistem Linux diwajibkan untuk memiliki password sebagai pengamanan awal. Pengamanan awal ini diperlukan apabila ada data pribadi atau sensitif yang akan disimpan pada komputer karena masih ada hal lain yang perlu dilakukan untuk mengamankan data. Berikut ini merupakan contoh pembuatannya.
manajemen user1
Perintah berikut dapat digunakan untuk menguji apakah user tersebut telah berhasil dibuat atau tidak.
su  –  username, whoami, pwd
Perintah pertama berguna untuk login menggunakan user lain, sedangkan yang kedua untuk mengetahui siapa user yang login saat ini dan yang terakhir untuk mengetahui lokasi user saat ini. Apabila sesuai maka perintah pwd akan menampilkan lokasi home untuk user terpilih. Contohnya diberikan pada gambar berikut.
manajemen user2

Perubahan Data User

Terkait dengan perubahan data user ini ada sejumlah perintah terkait yang dapat digunakan
chfn  username
Penggantian data pribadi user seperti nama lengkap, ruangan, telp. kantor, telp. rumah, dan lainnya. Apabila tidak ada perubahan yang dilakukan cukup tekan enter pada setiap entri.
passwd  username
Penggantian password user.

Penghapusan User

Ini merupakan operasi yang dapat berefek cukup besar baik pada user ataupun sistem, karena dapat menyebabkan kehilangan data ataupun menyebabkan sistem tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perlu perhatian khusus saat akan melakukan operasi ini. Apabila akan menghapus suatu user dari sistem pastikan bahwa file-file penting milik user tersebut sudah dibackup dan pastikan juga tidak ada proses di sistem yang memerlukan user tersebut. Perintah penghapusan user diberikan sebagai berikut.
deluser  username
atau
deluser  –remove-home  username
atau
deluser  –remove-home  –backup  username
Pada perintah pertama, penghapusan akan menyebabkan hanya data user tersebut yang akan dihapus dari sistem. Apabila menggunakan perintah yang kedua, penghapusan akan menyebabkan semua file yang tersimpan pada direktori home dari user tersebut akan terhapus. Perintah terakhir ini mungkin lebih aman karena sebelum menghapus semua isi dari direktori home user tersebut, ada backup yang dibuat. Backup-nya dinyatakan dalam file terkompresi (*.tar.bz2). Contoh penerapannya ditunjukkan sebagai berikut.
manajemen user3
Selain menggunakan deluser untuk menghapus user juga dapat menggunakan perintah userdel. Perintah userdel memiliki fungsi yang sama hanya memiliki parameter yang berbeda dari deluser.
Semua data user yang dioleh dalam perintah-perintah diatas oleh sistem Linux tersimpan pada file /etc/passwd dan /etc/shadow. Pengubahan dapat juga dilakukan langsung melalui file-file ini. Namun, harap berhati-hari karena semua user yang ada di sistem juga disimpan pada file yang sama. Apabila tidak, akan dapat berdampak pada sistem.
Selain melalui CLI ada juga aplikasi GUI untuk melakukan manajemen ini, yakni melalui aplikasi User Accounts. Aplikasi ini dapat diakses di Debian melalui menu Applications > System Tools > Preferences > System Settings > System: User Accounts.
manajemen user4
Pada aplikasi User Accounts tombol Unlock perlu diklik dahulu agar dapat menambahkan, memodifikasi ataupun menghapus user. Setelah itu akan muncul window baru untuk memasukkan password root.

Manajemen Group

Ada banyak file yang dihasilkan di sistem, baik yang dibawa oleh sistem Linux sendiri ataupun file dari user. Akses ke setiap file tersebut perlu adanya pembatasan (pengelompokkan), sehingga dapat menjamin kinerja sistem tetap baik dan data-data sistem/user tetap aman. Pengelompokan hak akses ini oleh Linux diterapkan dengan membuat grup akses. Bukan hanya user, setiap aplikasi server dapat memiliki grupnya sendiri-sendiri. Selain untuk pembatasan akses, grup juga dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi user-user yang ada di sistem.
Manajemen grup di Linux dapat meliputi kegiatan, seperti penambahan grup baru dan penghapusan grup.

Penambahan Group Baru

Perintah berikut dapat digunakan untuk menambahkan grup baru di Linux:
groupadd  namagroup 
Perintah diatas hanya dapat dijalankan oleh user root. Sebagai contoh pembuatan grup ditunjukkan pada gambar berikut.
Apabila berhasil dijalankan seperti contoh diatas, maka pada file /etc/group akan ada tambahan baris yang menyatakan grup baru yang telah dibuat. Hal yang sama juga berlaku untuk grup di Linux seperti layaknya user, dimana setiap grup akan memiliki nama dan juga ID grup (GID).

Penghapusan Group

Operasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut.
groupdel  namagrup 
Grup yang telah dihasillkan akan dihapus dari sistem, termasuk juga dari file /etc/group.

3.5.Menganalisis proses service dan event sistem operasi jaringan, 3.6.Memahami cara penjadwalan proses

Dalam artikel kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara konfigurasi ip address jaringan peer to peer. Cara ini adalah cara yang paling sederhana dalam sebuah jaringan komputer yaitu hanya menghubungkan 2 komputer (peer to peer). Sebelum anda melakukan praktek ini, alat dan bahan yang harus disediakan adalah 2 buah unit komputer yang masing-masing komputer telah terpasang NIC (Network Interface Card). Kemudian kabel UTP yang telah dirangkai dalam susunan Crossover.
Berikut langkah-langkah setting IP jaringan peer to peer:

1. Sambungkan ujung kabel ke port NIC pada komputer 1 dan komputer 2.
2. Pastikan lampu indikator hijau menyala, yang menandakan instalasi berlangsung baik.
3. Klik Start lalu pilih contol panel.
 4. Pada icon Network & Internet pilih View Network and Status Task.
 
5. Akan muncul jendela Network and Sharing Centerlalu pilih Change Adapter Setting.

 6. Lalu akan muncul jendela Network Conection, kemudian klik kanan Local Area Conection lalu pilih   Properties.


7. Pada jendela Local Area Conection Properties, pilih Internet Protocol version 4 (TCP/IPV4), lalu klik tombol properties.


8. Aktifkan tombol Use the following IP address, lalu isilah IP Address yang sesuai dengan beserta subnet mask-nya (lihat gambar)Umumnya nilai subnet akan terisi otomatis oleh Windows. Kosongkan kotak-kotak lainnya. Lalu tutup kotak dialog dengan mengklik tombol OK



Sampai disini anda telah berhasil melakukan konfigurasi IP Address jaringan peer to peer. Lakukan hal yang sama pada komputer 2 dengan memasukan IP address 192.168.0.2.


Masuk ke menu Network - LAN isi IP addres sesuai keinginan asalkan tidak sama dengan IP komputer
Untuk menu WAN pilih dinamic agar nantinya mendapatkan alamat IP otomatis..klik SAVE


Selanjutnya pilih menu Wireless - Basic settingRegion isikan Indonesia, Chanel bisa otomatis bisa juga manual kemudian ceklist enable high power mode, jgn lupa klik SAVE





Pembahasan soal dan jawaban UN 2017

Latihan Soal Ujian Nasional (UN) Teori Kejuruan TKJ  SMK 2017 . 1. Alat yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan dengan segmen yang...